Translate

Minggu, 26 Juni 2016

Hakikat Bahasa



Menurut Suyanto (2011:16) hakikat bahasa dapat diartikan  sebagai sesuatu yang mendasar  dari bahasa. 

1. Bahasa sebagai system

Bahasa memiiki sifat yang teratur, berpola, memiliki makna dan fungsi. Sistematis diartikan pula bahwa bahasa itu tersusun menurut suatu pola, tidak tersusun acak.  Sebagai suatu sistem bahasa juga sistemik. Sistemik  atau sistematis maksudnya  bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, tetapi juga terdiri atas sub-subsistem

2. Bahasa  itu berwujud simbol/lambang

Ungkapan simbol/lambang sudah sering kita dengar, misal, ungkapan merah lambang berani dan putih lambang suci. Bahasa sebagai lambang artinya memiliki simbol untuk  menyampaikan pesan kepada lawan tutur. Fungsinya untuk menegaskan bahasa yang hendak disampaikan. 

3.  Bahasa itu adalah bunyi
Bahasa  yang sifatnya primer, dapat diucapkan  dan menghasilkan bunyi. Dengan demikian,  bahasa tulis adalah bahasa sekunder yang sifatnya berupa rekaman  dari bahasa lisan, yang apabila dibacakan/dilafalkan tetap melahirkan bunyi juga. 

4.   Bahasa itu bermakna
Bahasa sebagai suatu hal yang bermakna erat kaitannya dengn sistem lambang bunyi. Oleh sebab itu bahasa dilambangkan  dengan suatu  pengertian, suatu konsep, suatu  ide, atau suatu pikiran yang hendak disampaikan melalui wujud bunyi tersebut, maka bahasa itu dapat dikatakan memiliki makna. 

5. Bahasa itu arbitrer
Arbitrer dapat diartikan ‘sewenang-wenang’, ‘berubah-ubah’, ‘tidak tetap’, ‘manasuka’.  Arbitrer  diartikan pula dengan tidak  adanya hubungan wajib antara lambang bahasa yang berwujud bunyi dengan konsep atau  pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut. 

6. Bahasa itu manusiawi
Bahasa manusiawi adalah bahasa yang lahir alami oleh manusia penutur bahasa dimaksud. Karena pada binatang belum tentu ada bahasa meskipun binatang dapat berkomunikasi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar