Konflik sebagai persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok satu sama lain, keadaan atau perilaku yang bertentangan (misalnya: pertentangan pendapat, kepentingan, atau pertentangan antarindividu), perselisihan, dan pertentangan (Webster dalam Pickering, 2006: 1).
Jenis-jenis
Konflik
Jenis-jenis
konflik terdiri atas konflik manusia dengan dirinya sendiri, konflik manusia
dengan manusia, konflik manusia dengan masyarakat, dan konflik manusia dengan
alam.
2.4.1
A. Konflik Manusia
dengan Dirinya
Sendiri
Konflik manusia dengan dirinya sendiri adalah konflik
yang terjadi dalam hati atau jiwa seorang tokoh cerita. Konflik
ini lebih bersifat permasalahan intern dan merupakan pertarungan tokoh melawan dirinya sendiri.
Konflik
dalam diri adalah gangguan emosi yang terjadi dalam diri seseorang karena
dituntut menyelesaikan suatu pekerjaan atau memenuhi suatu harapan, sementara
pengalaman, minat, tujuan dan tata nilainya tidak sanggup memenuhinya
(Pickering, 2006: 12).
Konflik
manusia dengan dirinya sendiri terjadi
apabila seorang individu tidak pasti tentang pekerjaan apa yang diharapkan akan
dilakukan olehnya, apabila tuntutan
tertentu dari pekerjaan yang ada, berbenturan dengan tuntutan lain, atau
apabila sang individu dituntut untuk melaksanakan hal – hal yang melebihi
kemampuannya (Winardi, 2007: 68).
2.4.2
B. Konflik Manusia
dengan Manusia
Konflik antar manusia adalah konflik yang disebabkan
oleh adanya kontak antara manusia dengan manusia atau masalah-masalah yang
muncul akibat adanya hubungan antarmanusia. Setiap orang mempunyai
kebutuhan dasar psikologis yang bisa mencetuskan konflik apabila tidak
terpenuhi (Pickering, 2006: 14). Konflik
terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan dalam kepribadian.
Seringkali konflik – konflik
demikian muncul karena tekanan-tekanan yang berkaitan dengan peranan atau dari cara
orang mempersonalifikasi konflik
(Winardi, 2007: 68).
2.4.3
C. Konflik Manusia
Dengan
Masyarakat
Konflik manusia dengan masyarakrat adalah konflik yang
disebabkan oleh adanya kontak sosial antara manusia dengan manusia lain dalam
struktur masyarakat luas. Konflik
manusia dengan masyarakat adalah konflik yang terjadi kepada individu di dalam
suatu kelompok (masyarakat, tim, departemen, perusahaan, dsb.) (Pickering,
2006: 17). Konflik manusia dengan masyarakat seringkali berhubungan dengan cara
para individu menghadapi tekanan – tekanan untuk mencapai konformitas, yang
ditekankan kepada mereka oleh kelompok mereka (Winardi, 2007: 69). Di dalam
realitas masyarakat, konflik sebagai hal yang harus ada dan kehadirannya tidak
dapat ditawar-tawar lagi. Konflik manusia dengan masyarakat terjadi dalam
kehidupan bermasyarakat merupakan hal yang wajar.
2.4.4
D. Konflik Manusia
dengan Alam
Konflik manusia dengan alam adalah konflik yang
disebabkan adanya pembenturan antara tokoh dengan elemen alam. Suatu
pertarungan yang dilakukan oleh seseorang tokoh atau manusia secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama melawan kekuatan alam yang mengancam hidup
manusia itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar