Translate

Minggu, 26 Juni 2016

Konflik dalam Karya Sastra


Konflik sebagai persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok satu sama lain, keadaan atau perilaku yang bertentangan (misalnya: pertentangan pendapat, kepentingan, atau pertentangan antarindividu), perselisihan, dan pertentangan (Webster dalam Pickering, 2006: 1). 


Jenis-jenis Konflik
Jenis-jenis konflik terdiri atas konflik manusia dengan dirinya sendiri, konflik manusia dengan manusia, konflik manusia dengan masyarakat, dan konflik manusia dengan alam.
 
2.4.1        A. Konflik Manusia dengan Dirinya Sendiri
Konflik manusia dengan dirinya sendiri adalah konflik yang terjadi dalam hati atau jiwa seorang tokoh cerita. Konflik ini lebih bersifat permasalahan intern dan merupakan pertarungan tokoh melawan dirinya sendiri. Konflik dalam diri adalah gangguan emosi yang terjadi dalam diri seseorang karena dituntut menyelesaikan suatu pekerjaan atau memenuhi suatu harapan, sementara pengalaman, minat, tujuan dan tata nilainya tidak sanggup memenuhinya (Pickering, 2006: 12).
Konflik manusia dengan dirinya sendiri terjadi apabila seorang individu tidak pasti tentang pekerjaan apa yang diharapkan akan dilakukan olehnya, apabila  tuntutan tertentu dari pekerjaan yang ada, berbenturan dengan tuntutan lain, atau apabila sang individu dituntut untuk melaksanakan hal – hal yang melebihi kemampuannya (Winardi, 2007: 68). 

2.4.2        B. Konflik Manusia dengan Manusia
Konflik antar manusia adalah konflik yang disebabkan oleh adanya kontak antara manusia dengan manusia atau masalah-masalah yang muncul akibat adanya hubungan antarmanusia. Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar psikologis yang bisa mencetuskan konflik apabila tidak terpenuhi (Pickering, 2006: 14). Konflik terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan dalam kepribadian. Seringkali konflik – konflik demikian muncul karena tekanan-tekanan yang berkaitan dengan peranan atau dari cara orang  mempersonalifikasi konflik (Winardi, 2007: 68).
 
2.4.3        C. Konflik Manusia Dengan Masyarakat
Konflik manusia dengan masyarakrat adalah konflik yang disebabkan oleh adanya kontak sosial antara manusia dengan manusia lain dalam struktur masyarakat luas. Konflik manusia dengan masyarakat adalah konflik yang terjadi kepada individu di dalam suatu kelompok (masyarakat, tim, departemen, perusahaan, dsb.) (Pickering, 2006: 17). Konflik manusia dengan masyarakat seringkali berhubungan dengan cara para individu menghadapi tekanan – tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok mereka (Winardi, 2007: 69). Di dalam realitas masyarakat, konflik sebagai hal yang harus ada dan kehadirannya tidak dapat ditawar-tawar lagi. Konflik manusia dengan masyarakat terjadi dalam kehidupan bermasyarakat merupakan hal yang wajar. 

2.4.4        D. Konflik Manusia dengan Alam
Konflik manusia dengan alam adalah konflik yang disebabkan adanya pembenturan antara tokoh dengan elemen alam. Suatu pertarungan yang dilakukan oleh seseorang tokoh atau manusia secara sendiri-sendiri atau bersama-sama melawan kekuatan alam yang mengancam hidup manusia itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar