Istilah redundansi sering
diartikan sebagai ‘berlebih-lebihan pemakaian unsur segmental dalam suatau
bentuk ujaran’. Umpamanya kalimat Bola di
tendang si Udin. Pemakaian kata oleh kalimat kedua dianggap sebagai sesuatu
yang redundansi, yang berlebih-lebihan, dan yang sebenarnya tidak perlu.
Secara semantik masalah redundansi sebetulnya tidak
ada,sebab salah satu prinsip dasar semantik adalah bila bentuk berbeda maka
makna pun akan berbeda. Jadi , kalimat Bola
ditendang oleh si Udin berbeda maknanya dengan kalimat Bola ditendang oleh si Udin. Pemakaian kata oleh pada kalimat kedua
akan lebih menonjolkan makna pelaku (agentif) dari pada kalimat pertama yang
tanpa kata oleh.
Sesungguhnya pernyataan yang mengatakan pemakaian kata
oleh pada kalimat kedua adalah sesuatu yang redundansi, yang mubazir, karena
toh makna kalimat itu tidak berbeda dengan kalimat yang pertama ,adalah
pernyataan yang mengelirukan atau mengacaukan pengertian makna dan informasi.
Makna adalah suatu fenomena dalam ujaran (utterance,
internal phenomenon) sedangkan informasi adalah sesuatu yang luar ujaran (utterance-external). Jadi , yang
sama antara kalimat pertama dan kalimat kedua di atas bukan maknanya melainkan
informasinya.
Contoh lain, bentuk gadis itu mengenakan baju berwarna merah
adalah redundansi dari bentuk gadis itu
berbaju merah; Inilah obat
satu-satunya yang paling mujarab adalah redundans dari bentuk Inilah obat yang paling mujarab. Kalau dilihat
dari segi keefektifan kalimat sebagaimana dituntut dalam pelajaran menulis
secara baik dan cermat, memang kalimat-kalimat yang redundans itu sebaiknya
tidak digunakan. Gunakanlah kalimat yang lebih hemat dalam pemakaian kata. Jadi
, kalimat Bola itu ditendang si Udin
adalah lebih efektif dari kalimat Bola
itu ditendang oleh si Udin. Kalimat Gadis
itu berbaju merah lebih efektif dari kalimat Gadis itu mengenakan baju berwarna merah. Begitu juga kalimat Inilah obat yang paling manjur lebih
efektif dari kalimat Inilah obat
satu-satunya yang paling manjur.
Jd redundan tu berlebihan kyk hiperbola?
BalasHapusJawaban b Indonesia
BalasHapus