1. Bunyi
Bunyi yang dimaksud adalah suara yang dikeluarkan alat ucap
manusia saat membaca puisi, dengan bunyi akan menghasilkan efek langsung yang
diterima alat pendengaran manusia yang kemudian akan mengirimkan pesan atau
makna yang disampaikan pengarang. Dalam bunyi puisi terbagi menjadi beberapa
golongan antara lain irama,kakafoni dan
efoni,onomatope,aliterasi,asonansi,anaphora dan epifora.
2. Diksi
Diksi adalah pilihan kata. Pilihan kata yang dimaksud merupakan keahlian pengarang dalam memilih,menggunakan
ataupun mengolah kata menjadi kata yang lebih indah dan bermakna. Misalkan
untuk mengungkapkan suatu kejadian yang menyeramkan seorang penyair akan
mengungkapkan kalimat sebagai berikut.
Malam gelap,dingin,berpetir membelah langit
Itu darah,nanah dan potongan badan dimana-mana
3. Citraan
Citraan adalah tulisan dalam suatu karya yang menyimbolkan
kerja panca indra. Jenis-jenis citraan yaitu citraan
penglihatan,pendengaran,penciuman,perabaan,rasaan dan gerak.
Contoh citraan penglihatan.
‘lihat itu binatang jalang, dari kumpulannya terbuang’
4. Majas (Gaya Bahasa)
Gaya bahasa secara garis besar terbagi menjadi 4, yaitu gaya
bahasa perbandingan,gaya bahasa pertautan,gaya bahasa perulangan Dan gaya
bahasa pertentangan. Gaya bahasa sendiri adalah
penggambaran suatu kejadian dengan cara penyampaian tertentu untuk
menghasilkan nilai-nilai estetika.(Tarigan:2010:2)
Contoh
gaya bahasa personifikasi.(suatu penggambaran sifat manusia
terhadap benda mati)
‘Gunung itu menjerit ketika orang-orang menjarahnya’
5. Bahasa Retorika
Bahasa retorika adalah bahasa muluk-muluk yang digunakan
penyair untuk mengungkapkan suatu keadaan, dalam fenomena ini banyak para
penikmat sastra menjadi tidak paham maksud dari puisi tersebut, meskipun
begitu, style ini justru menjadi sasaran para penyair jika ia ingin menampilkan
maksud yang tersirat.Contoh pada kutipan puisi sarang angin karya korrie layu
rampan berikut ini.
Kau berenang mencari bulan
Di
daun dan ranting-ranting dingin
Tapi
ombak membawamu ke tepian
Ke
tumpukan sarang angin
6. Tipografi Puisi
Tipografi sejajar diatas menunjukkan suasana yang sejajar
dengan isinya
Tipografi berserakan diatas menunjukkan keadaan liar dari
segi isinya dan memperlihatkan hal yang tidak berhubungan
Tipografi
seperti ini menunjukkan suatu keadaan yang memusat atau klimaks
Tipografi
zig-zag diatas menunjukkan suatu eksperimen keadaan yang berjalan selangkah
demi selangkah.
7. Makna
Makna
dalam hal ini bersifat tersirat,tersurat ataupun beranalogi, dalam
pengkajiannya kita dapat menggunakan pendekatan-pendekatan tertentu, sesuai
dengan yang disampaikan pengarang. (Hasanuddin: 2001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar